Mengatasi Krisis Plastik Global: Mengapa Kita Perlu Bertindak dari Timika
Perundingan Global Tentang Sampah Plastik


Krisis Plastik: Permasalahan Global yang Nyata di Timika
Setiap tahun, lebih dari 400 juta ton plastik diproduksi di seluruh dunia, memberikan dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Di Timika, meskipun kita terkadang merasa terpisah dari isu global ini, kenyataannya polusi plastik sudah menyusup ke dalam keseharian kita, bahkan ke dalam tubuh manusia. Penemuan terbaru menunjukkan bahwa partikel plastik telah ditemukan dalam darah, paru-paru, dan hingga air susu ibu. Ini bukan hanya ancaman bagi kesehatan kita, tetapi juga berpotensi menghancurkan ekosistem lokal.
Koperasi Digital dan Lingkungan: Menggerakkan Aksi di Timika
Koperasi Produsen Pengelola Sampah Mimika (KOPROPESMI) yang akan menjadi Koperasi digital yang akan berintegrasi ke Aplikasi Gooldz dapat berperan penting dalam mengatasi masalah ini. Dengan mengalihkan fokus dari administrasi semata kepada aksi nyata di lingkungan, kita dapat mulai mengurangi pemborosan plastik dari level lokal. Inisiatif untuk mempromosikan penggunaan bahan ramah lingkungan dan mendidik masyarakat tentang efek negatif plastik dapat menjadi langkah pertama dalam menciptakan kesadaran kolektif. Mengingat besar kemungkinan inovasi yang datang dari sektor koperasi lokal, tindakan kita tidak perlu menunggu adanya regulasi global.
Ekonomi Sirkular: Jalan Menuju Solusi Berkelanjutan
Konsep ekonomi sirkular harus diintegrasikan ke dalam strategi kita untuk mengatasi krisis plastik. Ini bukan sekadar wacana, tetapi suatu kebutuhan. Di Timika, kita bisa menciptakan program daur ulang yang melibatkan masyarakat dalam setiap tahap, dari pengumpulan hingga pemrosesan limbah plastik. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan potensi sumber daya lokal sambil mengurangi ketergantungan terhadap plastik sekali pakai.
Seruan ini bukan hanya untuk masyarakat di Timika, tetapi juga untuk koperasi di seluruh Papua. Jika negara-negara besar dapat berunding dalam pertemuan di Jenewa sejak 5-14 Agustus 2025 untuk menghasilkan perjanjian plastik global, maka kita di tingkat lokal harus berani mengambil langkah yang serupa, meski dalam skala yang lebih kecil. Mari bersama-sama, kita berusaha menciptakan perubahan nyata, tidak hanya untuk hari ini, tetapi untuk generasi yang akan datang.
INC-5.2 adalah momen krusial. Jika gagal, krisis plastik akan makin parah dan mahal untuk ditangani. Perjanjian ini bukan hanya soal sampah, dan masa depan ekosistem global.
Ko Jaga Sa, Sa Jaga Ko. Eme Neme Yauware