Koperasi adalah Honai sebagai media Perjuangan Ekonomi Rakyat Papua
Koperasi adalah Honai Rakyat Papua


✊ Koperasi: Alat Perjuangan Rakyat Papua
Oleh: Yerry A. Nawipa
🔍 Mengapa Koperasi Penting?
Mochammad Hatta, Bapak Koperasi Indonesia, menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar entitas bisnis, melainkan alat perjuangan rakyat untuk membebaskan diri dari belenggu kapitalisme dan ketimpangan sosial. Di tengah cengkeraman kolonialisme dan ketidakadilan ekonomi, koperasi hadir sebagai model demokrasi ekonomi yang mengedepankan gotong royong dan partisipasi.
Bagi rakyat Papua, koperasi adalah jalan menuju kemandirian ekonomi, keadilan sosial, dan pengakuan atas hak-hak adat yang selama ini terpinggirkan.
📚 Belajar dari Sejarah, Bergerak untuk Masa Depan
Pandangan Hatta berakar dari sejarah bangsa yang berjuang melawan penindasan. Prinsip dasar koperasi adalah kekeluargaan—menciptakan hubungan egaliter antara anggota. Tidak ada majikan dan buruh; semua adalah pemilik, semua adalah pejuang.
Koperasi memperkuat solidaritas, membangun kepercayaan, dan menciptakan ruang pengambilan keputusan yang inklusif. Ini adalah fondasi penting untuk membangun komunitas yang berdaulat secara ekonomi dan sosial.
🛡️ GEMPA: Legal, Strategis, dan Berakar pada Hak Konstitusional OAP
Koperasi Gerbang Mandiri Papua (GEMPA) didirikan atas dasar hukum yang sah dan afirmatif, yaitu:
UU No. 2 Tahun 2025 tentang Perkoperasian
UU Otonomi Khusus Papua
Kedua regulasi ini memberikan ruang bagi Orang Asli Papua (OAP) untuk membangun kelembagaan ekonomi berbasis komunitas. GEMPA bukan hanya legal—ia adalah alat sah perjuangan rakyat untuk merebut kembali kendali atas tanah, sumber daya, dan masa depan komunitasnya.
⛪ Gereja dan LMA: Pilar Transformasi Sosial
Institusi Gereja dan Lembaga Masyarakat Adat (LMA) memiliki posisi strategis sebagai penjaga moral dan budaya OAP. Dengan ribuan jemaat dan jaringan suku yang tersebar di seluruh Tanah Papua, mereka bisa menjadi motor penggerak koperasi komunitas.
Melalui pendekatan spiritual dan adat, konsep koperasi bisa ditanamkan sebagai bentuk pelayanan ekonomi yang berkeadilan. Gereja tidak hanya berkhotbah tentang kasih dan keadilan, tapi juga memfasilitasi pelatihan, pembentukan unit usaha, dan regenerasi kepemimpinan ekonomi lokal.
🌱 Lahan Terlantar: Potensi yang Belum Diaktifkan
Masih banyak lahan milik OAP yang dibiarkan tumbuh ilalang, bahkan menjadi tempat pembuangan sampah. Ini bukan sekadar masalah kebersihan—ini adalah cerminan dari sistem yang belum memberi ruang bagi OAP untuk mengelola asetnya secara produktif dan bermartabat.
GEMPA hadir untuk mengubah lahan terlantar menjadi:
Kebun pangan komunitas
Pusat pelatihan energi bersih
Unit produksi pupuk hayati dan pakan fermentasi
Sentra distribusi produk lokal
Zona pelatihan teknis dan regenerasi kepemimpinan
💡 Koperasi sebagai Solusi Ekonomi Komunitas
Melalui koperasi, rakyat kecil memiliki kesempatan untuk mengorganisasikan diri dan memberdayakan komunitasnya. Dengan bekerja sama, mereka dapat mengakses sumber daya, modal, dan kesempatan pasar yang lebih baik.
Koperasi memberikan platform partisipatif, di mana suara anggota didengar dan diakui. Ini adalah langkah penting menuju keadilan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
🌀 GEMPA: Dari Seremoni ke Aksi Nyata
GEMPA bukan hanya simbol. Ia adalah gerakan. Ia adalah strategi. Ia adalah ekosistem.
Kami mengajak seluruh elemen masyarakat—gereja, LMA, pemuda, perempuan, dan penambang rakyat—untuk bergabung dalam transformasi ini.
Mari kita ubah seremoni menjadi aksi nyata. Mari kita bangun Papua dari akar, dengan koperasi sebagai alat perjuangan yang sah, strategis, dan berdaulat.
Eme Neme Yauware